WONOSOBO, suaramerdeka.com - Dinas
Perdagangan dan Perindustrian (Disperindag) Kabupaten Wonosobo
melakukan pemantauan terhadap SPBU nakal. Pasalnya, meski ijin
rekomendasi penjualan BBM bagi pengecer sudah dikeluarkan namun masih
terdapat laporan adanya penjualan menggunakan jerigen dalam jumlah
besar.
Akibatnya,
pada perayaan Natal dan Tahun Baru 2012 mendatang dimungkinkan akan
terjadi penimbunan yang tidak sesuai dengan peruntukannnya. Langkah
pemantauan dan penindakan tigas perlu dilakukan.
Kepala
seksi Distribusi dan Perlindungan Konsumen Disperindag, Oman Yanto saat
dihubungi, Senin (26/12) mengemukakan, pihaknya akan memanggil
pengelola SPBU untuk melaporkan kebutuhan bahan bakar saat pada
hari-hari biasa dan hari libur. "Kami akan menindak tegas bagi SPBU yang
bandel," katanya.
Menurutnya
dari delapan SPBU yang ada di Kabupaten Wonosobo masih ada yang menjual
premium bersubsidi dalam jumlah besar untuk digelontorkan ke sektor
industri. Padahal, imbuhnya, pihaknya sudah berkali-kali memberikan
peringatan dan mencetak kartu kendali berupa ijin bagi pengecer.
"Kebocoran BBM bersubsidi perlu diwaspadai saat konsumsi meningkat
seperti Natal dan Tahun Baru," jelasnya.
Pantauan
di lapangan, Senin (26/12) sejumlah SPBU di Wonosobo mengalami antrian
panjang bersamaan musim liburan Natal dan cuti bersama. Penjualan BBM
bersubsidi ke dalam dirijen oleh sejumlah perusahaan juga masih terjadi
dengan menggunakan kendaraan bak terbuka.
Mau uang gratis ? Klik Disini !
-2.500 Warga Ikuti Tenongan