WONOSOBO - Kampung TKI di Desa Tracap, Kecamatan Kaliwiro dijadikan pilot project pembentukan usaha kelompok bagi korban trafficking TKI. Rintisan yang dibiayai oleh International Organization for Migration (IOM) itu untuk membantu korban trafficking TKI seperti masalah pemalsuan dokumen, tindak kekersan dan pemerasan.
"Kriteria penerimanya adalah TKI yang pernah tersandung masalah dan tidak lagi berangkat menjadi TKI. Bantuan reintegrasi itu untuk membantu perekonomian mereka agar lebih sejahtera," kata Maizidah Salas (35) Ketua Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI) Wonosobo saat dikonfirmasi, Kamis (26/1).
Dia mengatakan, proses itu saat ini baru tahap pendataan dengan perkiraan penerima sebanyak 100 orang. Adapun jumlah bantuan yang akan diberikan belum bisa dipastikan, tetapi calon penerima berhak menentukan jenis bantuan yang dibutuhkan.
Dia menjelaskan, pembentukan usaha kelompok itu sebagai hasil evaluasi dari program sebelumnya yakni pemberian bantuan berupa barang secara personal. Namun bantuan itu dari waktu ke waktu tidak berkembang dan justru hilang tidak berkelanjutan. "Harapannya bantuan itu bisa bertahan dan berkembang yang dikelola kelompok untuk menopang ekonomi korban," katanya.
Adapun syarat calon penerima yakni korban trafficking TKI yang terjadi sejak tahun 2005 hingga sekarang untuk semua negara tujuan. Reancanya, bantuan reintegrasi itu akan cair 2012 ini. Jika pilot project di Desa Tracap itu berhasil maka akan dikembangkan ke seluruh Indonesia dengan target penerima mencapai 5.000 orang.
"Pendataan korban trafficking di Tracap sudah dimulai sejak 15 Januari ini. Tujuan utama program ini adalah terwujudnya kemandirian ekonomi mantan TKI," tandasnya.
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
- Cara Mudah, Cepat Dan Tanpa Resiko Membuat Uang Secara Online, Ikutan Gabung yuk ! Klik Disini !
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Baca juga :