WONOSOBO, suaramerdeka.com - Aktivitas
kegempaan Gunung Sindoro hingga saat ini masih fluktuatif. Tingkat
volume kegempaan yang terjadi masih ada namun tak bisa dirasakan oleh
masyarakat.
Aktivitas warga di radius 2 kilometer dari puncak Sindoro mulai hari ini
dikosongkan. Hal itu untuk mencegah adanya pendakian dan aktivitas yang
membahayakan kesemalatan warga.
Hal ini dikemukakan Kepala Bidang Pengamatan dan Penyelidikan Gunung Api
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Bandung,
Hendrasto saat berada di Wonosobo, Rabu (14/12).
Menurutnya, sejauh ini belum menaikkan statusnya menjadi ke level
selanjutnya karena tren kegempaan masih stabil yakni untuk gempa dangkal
masih dibawah 20 kali. Hanya saja pada tanggal 10 Desember lalu
kegempaan sempat mencapai 22 kali dan itu merupakan angka tertinggi.
Mau uang gratis ? Klik Disini !
"Saat ini masih fluktuatif. Kami efektifkan pemasangan alat pemantau
pada beberapa titik untuk memastikan anak gunung sindoro ikut
terpantau," katanya.
Pihaknya juga mengatakan penetapan radius 2 kilometer dari puncak
tersebut melihat dari perkembangan yang terakhir. Pasalnya, asap
sulfatara yang muncul dalam jumlah banyak cukup berbahaya bagi warga.
"Radius 2 kilometer harus dikosongkan," tandasnya lagi.
( Edy Purnomo / CN27 / JBSM )
-Petani Kesulitan Jual Padi Organik
-Posko Sindoro Siaga 24 Jam
-90.000 Bibit Kopi Arabica Ditanam di Lereng Sindoro
-Isu Letusan Sindoro, Harga Hewan Anjlok
-Status Waspada, Radius 2 Km Dikosongkan
-1.552 Calon Pekerja Ikut Bursa Kerja
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Baca Juga : -Petani Kesulitan Jual Padi Organik
-Posko Sindoro Siaga 24 Jam
-90.000 Bibit Kopi Arabica Ditanam di Lereng Sindoro
-Isu Letusan Sindoro, Harga Hewan Anjlok
-Status Waspada, Radius 2 Km Dikosongkan
-1.552 Calon Pekerja Ikut Bursa Kerja