WONOSOBO, suaramerdeka.com - Komisi VIII DPR RI mengusulkan kawasan bencana banjir bandang Desa Tieng supaya direlokasi. Pasalnya, sejauh ini lokasi tersebut sudah mengkhawatirkan dan terancam terjadi bencana susulan.
Ketua Komisi VIII DPR Abdul Kadir Karding menegaskan hal itu ketika melakukan kunjungannya ke lokasi pengungsian korban bencana di Balai Desa Tieng, Kecamatan Kejajar Wonosobo. Dia didampingi anggota komisi VIII, pejabat Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Bupati Wonosobo serta beberapa pejabat sipil dan militer.
"Saya mengharapkan, para penduduk tabah dan ikhlas menerima cobaan ini. Yang tidak kalah penting adalah para penduduk harus ikhlas apabila ada upaya pemerintah untuk merelokasi tempat tinggal ke lokasi yang lebih baik dan aman," kata Abdul Kadir, Selasa (27/12).
Menurutnya dia, tidak ada seorang pun yang menginginkan meninggalkan rumah atau kampung halamannya, tetapi ini demi keamanan dan keselamatan bersama. Sebab lokasi di dataran tinggi Dieng ini memang diprediksi BMG rawan terhadap bencana longsor. Kadir menambahkan, penduduk setempat tidak perlu khawatir terhadap mata pencaharian yang sebagian mereka adalah petani. Penduduk bisa tetap bertani di lokasi yang subur, tetapi tempat tinggalnya mencari lokasi yang aman.
"Saya bersama pejabat BNPB segera akan melakukan relokasi dibantu Bupati dan juga Pemerintah Provinsi. Jangan sampai terjadi bencana lagi yang kemudian memakan korban bagi keluarga kita. Kami mengucapkan belasungkawa yang sebesar-besarnya dan mendoakan bagi keluarga yang ditinggalkan," ujarnya.
Mau uang gratis ? Klik Disini !
Baca juga :
-Mendesak, Relokasi Korban Longsor
-Wonosobo, 27 desa rawan longsor
-Angie & Kompol Brotoseno Kunjungi Pengungsi Banjir Wonosobo
-Disperindag Tindak Tegas SPBU Bandel
-Mendesak, Relokasi Korban Longsor
-Wonosobo, 27 desa rawan longsor
-Angie & Kompol Brotoseno Kunjungi Pengungsi Banjir Wonosobo
-Disperindag Tindak Tegas SPBU Bandel